Sembahyang Rebutan ( King Ho Ping )

Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hong San Kiong di Desa Pasangrahan, Kecamatan Gudo, Jombang, yang sudah berusia ratusan tahun ini, ritual King Ho Ping digelar bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur, dan rutin dilakukan setiap tahun.

“Ini untuk mendoakan arwah-arwah leluhur kita, terutama untuk yang tidak terawat. Tidak terawat dalam arti yang tidak disembahyangi keturunannya. Selain itu juga untuk sedekah,” kata Seksi Agama sekaligus Rohaniawati, Nanik Indrawati.

Ritual ini dimulai dan dipimpin seorang rohaniawati dengan diawali melakukan sembahyang di altar Thian Yang Maha Kuasa untuk memohon izin mengadakan doa di klenteng berusia ratusan tahun itu.

Selanjutnya doa dipanjatkan kepada dewa-dewa lain, seperti Kwan See Im Poo Sat (Dewi Welas Asih), dan Kong Tik Tjoen Ong (Dewa Pengobatan). Dewa yang disebut terakhir ini dianggap sebagai tuan rumah Kelenteng Hong San Kiong. 

Sementara di luar area klenteng, warga sudah memadati lokasi, Warga datang untuk menunggu kegiatan bagi-bagi ‘sesaji’. Begitu sesaji dibawa keluar, ratusan warga langsung mendekat ke bagian depan.

Kendati ritual digelar penganut Tri Dharma (Konghucu Dharma, Hindhu Dharma dan Budha Dharma), namun yang ikut berebut adalah warga yang berdomisili di sekitar kelenteng atau mayoritas beragama Islam.



Kategori : Budaya
Pembuat : Ahmad fathoni